Rektor Harvard Angkat Suara Soal Skandal Contek Massal



Rektor Harvard University Drew Faust. (Foto: Alamy)

BOSTON - Rektor Harvard University Drew Faust menyatakan, para atlet bukanlah satu-satunya pihak yang harus disalahkan dalam skandal mencontek terbesar sepanjang sejarah Harvard. Namun, mereka juga tidak boleh diperlakukan berbeda dalam penyelidikan.

"Hal ini bukanlah tentang kelompok siswa. Perkara ini juga tidak terbatas pada kelompok siswa tertentu," kata Faust kepada Associated Press, seperti dilansir Huffington Post, Minggu (16/9/2012).

Dalam wawancara perdananya dengan media setelah pihak kampus menemukan bahwa 125 mahasiswa dalam satu kelas dicurigai telah berbagi jawaban dalam sebuah ujian tersebut, Fraust menyatakan, kecurigaan ini telah mengenai inti dari nilai yang sangat berharga bagi Harvard.

Bulan lalu, Harvard mengumumkan bahwa penyelidikan atas kesamaan jawaban ujian di antara lebih dari 100 mahasiswanya sedang berlangsung. Insiden ini terjadi pada ujian akhir semester yang bersifat buka buku dan bawa pulang (take home). Hukum federal melarang sekolah untuk mengidentifikasi siswa yang terlibat, termasuk kelasnya sekalipun. Tetapi publikasi sekolah menyatakan, kelas tersebut adalah mata kuliah "Introduction to Congress", dan beberapa mahasiswa yang terlibat adalah para atlet. 

The Harvard College Administrative Board, atau yang populer disebut "Ad Board," menjalankan penyelidikan. Dekan Sekolah Pendidikan Harvard Jay Harris berkata, hasil penyelidikan akan memutuskan kebijakan beragam, mulai dari pembebasan, teguran sederhana, skorsing setahun, hingga penghapusan beasiswa. 

"Pilihan ini saya harap dapat membebaskan beberapa mahasiswa," imbuh Faust.

Proses penyelidikan ini, klaim Fraust, sesuai konsistensi Harvard  menjunjung tinggi standar para siswanya.

Koran sekolah, The Harvard Crimson melansir, setidaknya satu siswa telah diberi tahu akan menerima keputusan kampus secepatnya pada November. Tetapi, penjadwalan ini menimbulkan masalah sendiri bagi para atlet, yang dapat kehilangan satu tahun kelayakan jika mereka telah terdaftar di sekolah atau memulai musim pertandingan sebelum mereka mengundurkan diri.

Sports Illustrated melaporkan, wakil kapten tim basket Kyle Casey memutuskan mengundurkan diri ketimbang merisikokan kelayakannya dalam sekolah. Sementara itu, Boston Herald menerbitkan bahwa kapten Brandyn Curry juga memutuskan cuti selama satu tahun.

Dari tahun ke tahun, Harvard didapuk sebagai salah satu institusi akademik terbaik yang dimiliki Amerika Serikat. Sedikitnya selama lima tahun Harvard menempatkan diri sebagai lembaga pendidikan nomor satu versi US News & World Report. Para atlet Harvard juga menanjak pada tangga kepopuleran. Tim sepakbola Harvard memenangi kejuaraan Ivy League tahun lalu, dan tim bola basket pria menembus turnamen bola basket NCAA untuk pertama kalinya dalam 46 tahun.

Dalam pidato penyambutan mahasiswa baru angkatan 2016, Fraust mengingatkan para mahasiswanya bahwa mereka akan meraih keuntungan tidak hanya dari kerja keras mereka di Harvard, tetapi juga dari hasil karyanya itu sendiri.

Fraust menegaskan, tidak ada kompromi akademis yang akan dibuat bagi para atlet. Menurut Fraust, pengalaman mereka di Harvard sebagian besar ditentukan oleh pekerjaan yang mereka lakukan.

"Kesuksesan dan prestasi apa pun yang mereka raih selalu terkait dengan integritas mereka," ujar Fraust tegas. (rfa)

Penulis : regi firdaus ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Rektor Harvard Angkat Suara Soal Skandal Contek Massal ini dipublish oleh regi firdaus pada hari Sabtu, 15 September 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 1komentar: di postingan Rektor Harvard Angkat Suara Soal Skandal Contek Massal
 

1 komentar:

  1. Wah ternyata mahasiswa harvard yang katanya hebat n jenius bisa juga ya ngelakuin itu :D moga ga jadi alasan lah buat mahasiswa lain untuk mencontek.... Salam kenal, visit ya www.ipb.ac.id

    BalasHapus

Pages