Al Qaeda di Yaman serukan umat Muslim
untuk meningkatkan protes dan serangan terhadap misi diplomatik Amerika
Serikat (AS) menyusul beredarnya film Innocent of Muslims yang
melecehkan Islam. Kelompok ini bahkan menyebut film tersebut merupakan
bagian dari Perang Salib untuk melawan Islam.
"Siapapun yang berdemo di depan kedutaan atau utusan AS harus mengikuti langkah Omar al-Mukhtar yang telah membunuh Duta Besar Christopher Stevens," tulis Al Qaeda di websitenya seperti dikutip Reuters, Sabtu (15/9/2012).
"Biarkan serangan terhadap kedutaan AS menjadi langkah maju yang ditunjukkan negara-negara Muslim untuk membebaskan negara mereka dari hegemoni AS," tegas Al Qaeda.
Peredaran film Innocent of Muslims menuai kecaman serta mengakibatkan munculnya gelombang unjuk rasa anti-AS di kawasan Timur Tengah. AS bahkan terpaksa mengirimkan pasukan marinir untuk mengamankan aset serta staf diplomatik mereka di Libya dan Yaman.
"Film yang diproduksi oleh sineas AS telah menghina Nabi Muhammad, ini menunjukkan bagian dari rencana tentara Salib melanjutkan perang melawan Islam. Insiden ini serius dan semuanya harus bekerja sama 'menendang' AS keluar dari negaranya masing-masing," ungkap Al Qaeda dalam websitenya.
Tidak hanya itu, kelompok Al Qaeda ini juga menyerukan agar umat Muslim yang bermukim di negara-negara Barat juga turut melakukan perlawanan. "Mereka lebih mampu melakukan serangan yang menghancurkan dan terutama karena mereka lebih dekat dengan musuh," ujar kelompok militan itu.
Kelompok ini juga memuji berbagai aksi protes atas penolakan film Innocent of Muslims yang terjadi di beberapa negara, menyebut hal ini sebagai tanggapan yang wajar atas penghinaan yang serius.
Bagi AS, Al Qaeda Yaman ini merupakan cabang Al Qaeda yang paling berbahaya yang didirikan oleh Osama bin Laden. Selama ini kelompok militan tersebut telah menjadikan Yaman sebagai basis serangan terhadap kepentingan AS. Kendati Yaman diketahui merupakan sekutu utama AS di kawasan.(rhs)
"Siapapun yang berdemo di depan kedutaan atau utusan AS harus mengikuti langkah Omar al-Mukhtar yang telah membunuh Duta Besar Christopher Stevens," tulis Al Qaeda di websitenya seperti dikutip Reuters, Sabtu (15/9/2012).
"Biarkan serangan terhadap kedutaan AS menjadi langkah maju yang ditunjukkan negara-negara Muslim untuk membebaskan negara mereka dari hegemoni AS," tegas Al Qaeda.
Peredaran film Innocent of Muslims menuai kecaman serta mengakibatkan munculnya gelombang unjuk rasa anti-AS di kawasan Timur Tengah. AS bahkan terpaksa mengirimkan pasukan marinir untuk mengamankan aset serta staf diplomatik mereka di Libya dan Yaman.
"Film yang diproduksi oleh sineas AS telah menghina Nabi Muhammad, ini menunjukkan bagian dari rencana tentara Salib melanjutkan perang melawan Islam. Insiden ini serius dan semuanya harus bekerja sama 'menendang' AS keluar dari negaranya masing-masing," ungkap Al Qaeda dalam websitenya.
Tidak hanya itu, kelompok Al Qaeda ini juga menyerukan agar umat Muslim yang bermukim di negara-negara Barat juga turut melakukan perlawanan. "Mereka lebih mampu melakukan serangan yang menghancurkan dan terutama karena mereka lebih dekat dengan musuh," ujar kelompok militan itu.
Kelompok ini juga memuji berbagai aksi protes atas penolakan film Innocent of Muslims yang terjadi di beberapa negara, menyebut hal ini sebagai tanggapan yang wajar atas penghinaan yang serius.
Bagi AS, Al Qaeda Yaman ini merupakan cabang Al Qaeda yang paling berbahaya yang didirikan oleh Osama bin Laden. Selama ini kelompok militan tersebut telah menjadikan Yaman sebagai basis serangan terhadap kepentingan AS. Kendati Yaman diketahui merupakan sekutu utama AS di kawasan.(rhs)
0 komentar:
Posting Komentar